Selasa, 15 Januari 2013

Menyandang Haji MABRUR


Setiap manusia pasti inigin menyandang Haji MABRUR,kenapa demikian karena Haji adalah Rukun Penyempurnaan Agama yang kita Cintai yaitu ISLAM
Dengan itulah saya akan berbagi ILMU Pengetahuan sedikit tentang bagaimana menjadi Kemabruran Haji yang saya Himpun dari beberapa sunber Buku yang saya pelajarin..
Baiklah untuk mempersingkat Waktu para sahabat pengunjung Grup ini. Akan kita mulai.

Bissmillahirohmanirrohim..
            Setiap tahun Pasti jamaah haji INDONESIA rata-rata mencapai 220.000 orang yang berangkat ketanah suci,akan tetapi mengapa masih ada diantara mereka yang bakhil,pejabat yang akhlaknya bejat,mereka Beramai-ramai Korupsi dan suka berbuat Zhalim…?
            Banyak yang telah menyandang HAJI tapi Masjid Sepi? Seolah-olah ibadah haji itu merupakan Ibadah yang terakhir. Apakah ini  dengan berhaji kita telah mendapat Jaminan Masuk kedalam surganya Allah yang Maha Sempurna
“ Allahuallam “. Apakah Hakikat dari mabrur……..????? ( inilah hakikat yang masih di pertanyakan )

            Didalam Firman Allah “ Sesungguhnya orang-orang yang Abrar ditempatkan pada dalam syurga Na’iem “ ( Qs Al-Infithar [82] : 13 dan Qs Al-Muthaffin [83] : 22 ). Tidak setiap orang yang pergi haji menjadi ABRAR dan tidak setiap orang yang tidak mampu pergi haji amalnya tidak MABRUR. Dengan hakikat ini setiap Muslim berkesempatan untuk menjadi ABRAR.
            Khusus untuk Jamaah yang sudah berhaji,harus meningat kembali saat berada di Tanah suci Makkah dalam rangak manasik haji,banyak hikmah yang dapat kita petik dan manfaat yang tersirat di antaranya :
1.     Memakai pakaian IHRAM yang suci bersih,dan melafazhkan niat karena Allah harus mampu membersihkan hati dari segala penyakit Hati.
2.     Saat mengucapkan talbiyah berulang kali,harus mampu meluluhkan Qalbu yang angkuh,bahwa kita sebenarnya tidak mempunyai apa-apa,dan kemampuan yang kita miliki adalah Anugrah dari yang memiliki AL-HAMDA WAN NI’MATA WAL MULKA.
3.     Thawaf mengelilingi Ka’bah dan Sa’i antara Shafa dan Marwah,sebagai gambaran rutinitas kegiatan kita sehari-hari yang tidak terlepas dari Taqdir ALLAH Swt.
4.     Berlomba berebut tempat duduk yang nyaman untuk shalat di Masjid Haram,sedangakn waktu shalat masih satu jam lagi. Hal ini jarag sekali terjadi di dekat rumah kita.
5.     Mabit di mina hari Tarwiyah tanggal 8 Dzulhijjah,diibaratkan sebagai persiapan untuk menuju hari yang lebih baik.
6.     Wukuf di Arafah adalah niniatur padang Mashsyar,dimana saat itu seluruh Manusia ndikumpulkan untuk di hisab amalnya. Pada saatnya nanti,tidak ada orang yang berpakaian dan beralaskan kaki,semuanya dalam keadaan Telanjang Bulat. Sebab itulah selurh jamaah haji harus berdzikir dan berdo’a,meminta ampunan dan Rahmatserta kebutuhan lainya.
7.     Susahnya mencari tempat Berbaring saat Mabitdi Muzdalifah,karena penuh sesak bagaikan di pemakaman. Beralaskan tanah dan beratapkan langit. Disini harus di anjurkan harus mampu menginggat Allah. Disana pun kita dianjurkan meminta HASANAH di dunia dan di akhirat.
8.     Susahnya melontar Jumrah dengan tujuh batu kecil tetapi berulang kembali dari 49 atau 70 Lontaran,hal ini menggambarkan Godaan setan yang dari Tujuh titik kelemahan manusia : 3 di kepala : Mata,telinga dan Lisan,sisahnya ada adalah perut,tangan,kaki dan alat kelamin.
9.     Saat thawafifadlah bersama jutaan jamaah lainya,karena  besarnya hasrat kita untuk beribadah kepada – Nya.
1                         Betapa senangnya saat thawaf wada’. Senang karena telah menyelesaikan ibadah yang berat.

Setelah kembali ketanah air,apakah kita masih mengikhlaskan diri karena Allah dalam melaksanakan seluruh kegiatan ?????
Apakah bertambah Rajin utuk beribadah dan berlomba dalam kebaikan ????
Masihkah berusaha melawan godaan Setan?????
Masihkah memperbanyak Berdzikir dan Berdo’a ????
Apakah kita masih masih merasa senang setelah berbuat kebaikan ???
Dan merasa berbuat dosa????

Semuanya itu kembali kepada kita sendiri…

Semoga kita menjadi orang Abror dan seluruh amal kita Mabrur…
Semoga kilasan ini bermanfaat untuk saya sendiri dan kita semua
Akhirul kalam Assallamuallaikum Wr… wb….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar