Setiap manusia pasti inigin menyandang
Haji MABRUR,kenapa demikian karena Haji adalah Rukun Penyempurnaan Agama yang
kita Cintai yaitu ISLAM
Dengan itulah saya akan berbagi ILMU
Pengetahuan sedikit tentang bagaimana menjadi Kemabruran Haji yang saya Himpun
dari beberapa sunber Buku yang saya pelajarin..
Baiklah untuk mempersingkat Waktu
para sahabat pengunjung Grup ini. Akan kita mulai.
Bissmillahirohmanirrohim..
Setiap
tahun Pasti jamaah haji INDONESIA rata-rata mencapai 220.000 orang yang
berangkat ketanah suci,akan tetapi mengapa masih ada diantara mereka yang
bakhil,pejabat yang akhlaknya bejat,mereka Beramai-ramai Korupsi dan suka
berbuat Zhalim…?
Banyak
yang telah menyandang HAJI tapi Masjid Sepi? Seolah-olah ibadah haji itu
merupakan Ibadah yang terakhir. Apakah ini
dengan berhaji kita telah mendapat Jaminan Masuk kedalam surganya Allah
yang Maha Sempurna
“ Allahuallam “. Apakah Hakikat dari
mabrur……..????? ( inilah hakikat yang masih di pertanyakan )
Didalam
Firman Allah “ Sesungguhnya orang-orang
yang Abrar ditempatkan pada dalam syurga Na’iem “ ( Qs Al-Infithar [82] :
13 dan Qs Al-Muthaffin [83] : 22 ). Tidak setiap orang yang pergi haji
menjadi ABRAR dan tidak setiap orang yang tidak mampu pergi haji amalnya tidak
MABRUR. Dengan hakikat ini setiap Muslim berkesempatan untuk menjadi ABRAR.
Khusus
untuk Jamaah yang sudah berhaji,harus meningat kembali saat berada di Tanah
suci Makkah dalam rangak manasik haji,banyak hikmah yang dapat kita petik dan
manfaat yang tersirat di antaranya :
1. Memakai pakaian IHRAM yang suci
bersih,dan melafazhkan niat karena Allah harus mampu membersihkan hati dari
segala penyakit Hati.
2. Saat mengucapkan talbiyah berulang
kali,harus mampu meluluhkan Qalbu yang angkuh,bahwa kita sebenarnya tidak
mempunyai apa-apa,dan kemampuan yang kita miliki adalah Anugrah dari yang
memiliki AL-HAMDA WAN NI’MATA WAL MULKA.
3. Thawaf mengelilingi Ka’bah dan Sa’i
antara Shafa dan Marwah,sebagai gambaran rutinitas kegiatan kita sehari-hari
yang tidak terlepas dari Taqdir ALLAH Swt.
4. Berlomba berebut tempat duduk yang
nyaman untuk shalat di Masjid Haram,sedangakn waktu shalat masih satu jam lagi.
Hal ini jarag sekali terjadi di dekat rumah kita.
5. Mabit di mina hari Tarwiyah tanggal 8
Dzulhijjah,diibaratkan sebagai persiapan untuk menuju hari yang lebih baik.
6. Wukuf di Arafah adalah niniatur
padang Mashsyar,dimana saat itu seluruh Manusia ndikumpulkan untuk di hisab
amalnya. Pada saatnya nanti,tidak ada orang yang berpakaian dan beralaskan
kaki,semuanya dalam keadaan Telanjang Bulat. Sebab itulah selurh jamaah haji
harus berdzikir dan berdo’a,meminta ampunan dan Rahmatserta kebutuhan lainya.
7. Susahnya mencari tempat Berbaring
saat Mabitdi Muzdalifah,karena penuh sesak bagaikan di pemakaman. Beralaskan
tanah dan beratapkan langit. Disini harus di anjurkan harus mampu menginggat
Allah. Disana pun kita dianjurkan meminta HASANAH di dunia dan di akhirat.
8. Susahnya melontar Jumrah dengan tujuh
batu kecil tetapi berulang kembali dari 49 atau 70 Lontaran,hal ini
menggambarkan Godaan setan yang dari Tujuh titik kelemahan manusia : 3 di
kepala : Mata,telinga dan Lisan,sisahnya ada adalah perut,tangan,kaki dan alat
kelamin.
9. Saat thawafifadlah bersama jutaan
jamaah lainya,karena besarnya hasrat
kita untuk beribadah kepada – Nya.
1 Betapa senangnya saat thawaf wada’. Senang
karena telah menyelesaikan ibadah yang berat.
Setelah kembali ketanah air,apakah kita masih mengikhlaskan
diri karena Allah dalam melaksanakan seluruh kegiatan ?????
Apakah bertambah Rajin utuk beribadah dan berlomba dalam
kebaikan ????
Masihkah berusaha melawan godaan Setan?????
Masihkah memperbanyak Berdzikir dan Berdo’a ????
Apakah kita masih masih merasa senang setelah berbuat
kebaikan ???
Dan merasa berbuat dosa????
Semuanya itu kembali kepada kita sendiri…
Semoga kita menjadi orang Abror dan seluruh amal kita Mabrur…
Semoga kilasan ini bermanfaat untuk saya sendiri dan kita
semua
Akhirul kalam Assallamuallaikum Wr… wb….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar